Kehilangan seseorang, apalagi jika ia selalu bersama-sama denganmu selama ini, memang sungguh membuat hati ini perih. Walaupun rasa kehilangan itu bisa saja dirasakan oleh siapa saja, tapi jika diri kita sendiri yang mengalaminya, rasanya berjuta-juta kali perihnya.
Saya merasakannya kira-kira setahun ini. Dia tadinya begitu dengan diri saya. Kami seringkali menghabiskan waktu berjam-jam berbual tentang bermacam hal. Hal-hal yang ingin ia ketahui dari saya, hal-hal lucu dan menyenangkan yang kami pernah alami bersama, sewaktu kami berada di dalam perjalanan, di meja makan, di ruang keluarga, di mana-mana.
Waktu itu, sebuah SMS yang ia kirimkan mengejutkan saya. Ia menyatakan bahwa ia akan memilih kehidupan yang lain. Ia sudah memutuskan sesuatu yang menyakiti hati saya. Waktu itu saya begitu marah padanya, dan saya menyatakan bahwa ia harus bersiap diri jika saya yang memilih untuk menjauh darinya. Ia, dengan emosi yang entah apa, menyatakan hal yang serupa. Saya tak peduli. Keputusannya untuk meninggalkan kami adalah sesuatu yang harusnya ia pahami sebagai cara untuk menjauhkan kami satu sama lain.
No comments:
Post a Comment